(Sumber: Kementerian Aksi dan Propaganda)

BEM Unsoed – Telah dilaksanakan Musyawarah Besar Sosial Politik oleh Kementerian Aksi dan Propaganda (Akspro) pada Sabtu (25/11) pukul 10.00—15.00 WIB di Ruang Sidang Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman (FISIP Unsoed). Musyawarah Besar Sosial Politik merupakan kegiatan diskusi bersama perwakilan Lingkar Sosial Politik BEM di Unsoed untuk membahas pergerakan strategis.

Musyawarah Besar Sosial Politik diadakan sebanyak 3 kali dalam satu periode. Pada Mubes Sospol ke-3 yang membawa tajuk “FINAL MUBES” ini perwakilan sosial politik setiap BEM fakultas dan juga BEM Universitas Jenderal Soedirman membahas mengenai program, kegiatan dan pergerakan apa yang telah dilakukan oleh masing-masing lembaga. Selain itu, dibahas juga mengenai evaluasi pengawalan isu strategis yang telah disepakati di Mubes Sospol ke-1 dan telah dilakukan sepanjang periode. Tujuan dari diadakannya Mubes Sospol ini adalah untuk menyamakan pandangan sosial politik, menciptakan kesempatan kerjasama, dan kesepakatan kawalan isu selama satu periode ke depan. Pada Mubes Sospol ke-3 adalah untuk mengevaluasi hal-hal yang telah dilaksanakan serta memberikan gambaran dan arahan untuk pergerakan sosial politik periode selanjutnya.

(Sumber: Kementerian Aksi dan Propaganda)

Musyawarah Besar Sosial Politik dimulai dengan pembukaan oleh MC, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Mahasiswa. Presiden BEM Unsoed memberikan sambutannya diwakili oleh Menteri Koordinator Politik Pergerakan BEM Unsoed. Rangkaian acara kemudian dipimpin oleh moderator, dilanjutkan dengan pemaparan dari setiap BEM fakultas dan juga BEM Unsoed mengenai kegiatan dan pergerakan apa saja yang telah dilaksanakan. Dalam setiap pemaparan terdapat sesi tanya jawab oleh forum. Agenda diakhiri dengan evaluasi gerakan kolaboratif yang telah dilakukan sebelumnya, mulai pengawalan isu PTN-BH yang dinilai memiliki timeline yang belum jelas sehingga hasilnya tidak maksimal, hingga sulitnya mendapatkan partisipasi dari fakultas yang tidak memiliki BEM karena beberapa himpunan mahasiswa (Hima) Unsoed tidak memiliki fungsi sosial politik ataupun pergerakan mahasiswa.


Penulis: Kementerian Aksi dan Propaganda

Editor: Nafisha Rizky Dhiaz Zachrie

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *