Halo, Sobat Gensoed! Bagaimana kabar Sobat di akhir bulan Agustus ini? Selalu jaga kesehatan ya, Sobat. Walaupun Purwokerto masih diguyur hujan, jangan sampai kalian terkena demam, ya! Nah, di sela-sela berteduh dari dinginnya hujan, Mimin bawa berita-berita terpanas, lho! Penasaran dengan beritanya? Yuk, langsung disimak~
Indonesia Siap Bertanding di WorldSkills ASEAN Competition 2025

(Sumber: detik.com)
Mungkin banyak orang yang belum tahu bahwa di kawasan Asia Tenggara ada kompetisi yang berbasis keterampilan, lho! Berada di naungan Association of Southeast Asian Nations (ASEAN), WorldSkills ASEAN Competition 2025 yang Ke-14 resmi dibuka pada hari Senin (25/08) di World Trade Center Metro Manila, Filipina. Tahun ini, Indonesia siap unjuk komitmen pengembangan sumber daya manusia unggul dengan mengirim 38 kompetitor, 31 expert, dan delegasi resmi dari Kementerian Ketenagakerjaan.
Bidang di kompetisinya ada apa saja, sih, Min?
WorldSkills ASEAN Competition (WSAC) 2025 membuka kompetisi sebanyak 32 bidang keterampilan, meliputi automobile technology (teknologi otomotif), cyber security (keamanan siber), web technologies (teknologi situs), dan masih banyak lagi, Sobat. Dengan begitu, ajang ini menjadi pertemuan 258 talenta muda dari 11 negara ASEAN.
Wah, keren banget!
Nah, kontribusi Indonesia pada kompetisi ini tidak hanya sekadar lomba keterampilan saja, tetapi juga sebagai ruang pembuktian talenta muda Indonesia yang siap bersaing di level internasional. Semoga delegasi dari Indonesia bisa meraih banyak penghargaan ya, Sobat!
Darurat Keadilan: Ratusan Masyarakat Banyumas Ikut Serta dalam Unjuk Rasa Banyumas Raya Marah

(Sumber: Dokumentasi Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman)
Pada hari Sabtu (30/08), aliansi masyarakat Banyumas ikut serta dalam unjuk rasa yang bertajuk Banyumas Raya Marah di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) lama. Aliansi ini termasuk mahasiswa-mahasiswa di Banyumas, ojek online, hingga masyarakat umum, lho, Sobat.
Unjuk rasanya itu untuk apa, sih, Min?
Masyarakat di Banyumas Raya ini meminta keadilan dari pihak pemerintah mengenai tunjangan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang terlalu tinggi. Tak hanya itu, terdapat kasus-kasus yang masih belum terselesaikan. Aksi ini dipicu oleh kematian Affan Kurniawan, ojek online, yang dilindas oleh mobil aparat di hari Kamis (28/08) lalu.
Bagaimana unjuk rasa itu berlangsung, Min?
Aliansi Banyumas Raya berkumpul di Universitas Islam Negeri (UIN) Saizu lalu berjalan kaki menuju Gedung DPRD lama pada pukul 14.00 Waktu Indonesia Barat (WIB). Ketika waktu menunjukkan pukul 17.00 WIB, seluruh aparat dikerahkan dan gas air mata mulai dilemparkan. Pada pukul 18.00 WIB, aksi dibubarkan. Semoga tidak ada yang terluka dan keadilan cepat didapatkan dari negeri ini ya, Sobat!
Menuju Level Lebih Tinggi! Unsoed Menjalin Kerja Sama dengan Jepang untuk Program Internship

(Sumber: edukator.id)
Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) menjalin kerja sama dengan PT. Yonata Dewi Sejahtera untuk membuka peluang internship ke Jepang, lho! Bidang yang diajukan adalah bidang teknik sipil, teknik elektro, transportasi, hingga infrastruktur. Wah, bagi Sobat yang berasal dari fakultas yang relevan, seperti Fakultas Teknik, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, serta Fakultas Pertanian dapat menjadi kesempatan emas ke luar negeri, nih. Rektor Unsoed, Prof. Dr. Ir. Akhmad Sodiq, M.Sc., Agr., IPU., ASEAN Eng, menyampaikan bahwa adanya langkah internship ini membuka peluang mahasiswa sebagai tenaga kerja profesional yang dapat bersaing di tingkat internasional.
Menarik banget! Kira-kira dari Unsoed ada bentuk dukungan apa saja ya untuk internship ini?
PT. Yonata Dewi Sejahtera secara khusus meminta pendampingan yang matang dari Unsoed kepada mahasiswanya. Oleh karena itu, Unsoed berencana mendirikan laboratorium di Fakultas Teknik sebagai pusat pelatihan sekaligus riset pendukung. Laboratorium ini akan menjadi wadah mahasiswa mengasah keterampilan sebelum terjun langsung di lapangan internasional.
Mau ikut, dong, Min! Tapi, internship-nya lama enggak, ya?
Eitsss, tenang saja, meskipun waktunya lama, hasil yang didapat akan worth it sekali. Mahasiswa akan mengadakan pelatihan bahasa Jepang dan teknis selama 6 bulan di Indonesia yang dilanjutkan dengan masa internship selama 6 bulan hingga 1 tahun di Jepang. Semoga kerja sama ini dapat terjalin dengan baik ya, Sobat!
Penulis: Maya Widya Hapsari dan Kellia Dyvia Ameera