
BEM Unsoed – Telah dilaksanakan School of Leadership Organization (SOLO) penuh secara luring. Acara ini diikuti oleh 106 mahasiswa aktif Universitas Jenderal Soedirman peserta Circle Organization, 228 peserta talkshow dan 62 panitia School of Leadership Organization (SOLO) 2023.
School of Leadership Organization (SOLO) merupakan kegiatan yang memfasilitasi mahasiswa Unsoed untuk meningkatkan potensi dan kontribusi dalam sebuah organisasi di tingkat Universitas dan dikemas melalui rangkaian SOLO yang terdiri dari Circle Organization, talkshow dan wisuda. Kegiatan ini juga sebagai sarana untuk melatih jiwa profesionalitas dan kekeluargaan melalui gaya kepemimpinan transaksional.


School of Leadership Organization (SOLO) 2023 diselenggarakan untuk meningkatkan potensi, pemahaman serta kontribusi mahasiswa dalam organisasi. Sekolah kepemimpinan SOLO meliputi rangkaian kegiatan berupa Circle Organization yang bertujuan untuk melatih jiwa profesionalitas dan kekeluargaan melalui gaya kepemimpinan transaksional, adapula Talkshow yang bertujuan untuk membahas bagaimana cara efektif untuk mengelola diri sendiri sebelum nantinya terjun langsung untuk memimpin orang lain. Selain itu diselenggarakan pula prosesi wisuda dan awarding sebagai ajang apresiasi bagi seluruh peserta SOLO yang telah mengikuti seluruh rangkaian acara SOLO 2023.
Kegiatan ini bertema “Kepemimpinan Transaksional : Tumbuhkan Pemimpin Visioner dalam Era Society 5.0”. Tema ini diambil sebagai tindak lanjut dari Era Society 5.0 yang mengharuskan mahasiswa beradaptasi. Namun, partisipasi mahasiswa dalam berorganisasi dinilai masih kurang dengan berbagai alasan, seperti rendahnya soft skill perorangan serta menurunnya jiwa kepemimpinan hingga ketidaktahuan manfaat organisasi baik bagi diri sendiri maupun masyarakat. Untuk menjawab stigma negatif itu, serta untuk meningkatkan soft skill dan jiwa kepemimpinan mahasiswa, maka SOLO 2023 diselenggarakan dengan menghadirkan tokoh-tokoh inspirasional yang dapat memotivasi mahasiswa agar menjadi pribadi yang siap memimpin dan berorganisasi.
Era Society 5.0 adalah era yang ditandai oleh kemajuan teknologi dan perubahan yang sangat cepat. Era ini telah menempatkan mahasiswa sebagai inisiator penggerak perubahan yang berposisi terdepan. Oleh karena itu, peran mahasiswa sebagai roda penggerak organisasi mahasiswa sangat krusial. Seperti yang pernah diungkapkan oleh Bung Karno, “Generasi muda harus menjadi motor penggerak perubahan dan tidak boleh terjebak dalam kemapanan atau kebiasaan yang sudah ketinggalan zaman.” Untuk mencapai tujuan perubahan tersebut, dibutuhkan metode kepemimpinan visioner dan afiliatif, salah satunya melalui “metode kepemimpinan transaksional”. Pengembangan potensi dan kontribusi mahasiswa melewati gaya kepemimpinan transaksional dalam organisasi menjadi gaya yang paling tepat untuk diterapkan mengingat fokusnya pada kualitas kepemimpinan, profesionalisme, dan kekeluargaan. Oleh karena itu, disini menjadi penting untuk adanya kegiatan yang dapat memfasilitasi mahasiswa untuk belajar dalam menerapkan nilai-nilai kepemimpinan gaya transaksional dalam lingkungan organisasi di Era Society 5.0.


Pada 26 Agustus 2023 dilaksanakan Circle Organization pertama di ruang kelas Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Peserta dibagi menjadi dua kelas dalam yang berbeda. Masing-masing kelas didampingi oleh trainer yang membahas tema “Transactional Leadership”. Dalam kelas tersebut trainer membahas tentang karakteristik dan strategi kepemimpinan transaksional, relevansi gaya kepemimpinan di Era Society 5.0, relevansi gaya kepemimpinan transaksional untuk diterapkan sebagai gaya kepemimpinan yang tepat bagi seorang pemimpin, nilai- nilai yang terkandung dalam gaya kepemimpinan transaksional.
Pada hari pertama trainer yang mengisi acara yaitu Yacob Immanuel Christian Zanneti (Ketua Departemen PSDM HMAP 2022), dan Luky Adithama (Presiden BEM Fakultas Teknik 2023). Kemudian di dalam setiap kelas diadakan sesi postest dan materi aplikatif public speaking untuk meningkatkan kepercayaan diri dari masing-masing peserta SOLO 2023.
Pada hari kedua Circle Organization, yaitu 27 Agustus 2023 masih di tempat yang sama. Peserta masih dibagi menjadi dua kelas dalam dua sesi yang berbeda, masing-masing kelas didampingi oleh trainer yang membahas tema “Profesionalitas dan Kekeluargaan Sebagai Leadership Skills yang Dibutuhkan Dalam Menjalankan Organisasi ”. Dalam kelas tersebut trainer membahas tentang macam- macam leadership skill yang dibutuhkan dalam mengelola jalannya sebuah organisasi, pentingnya leadership skills untuk dimiliki seorang pemimpin, pengelolaan SDM dalam sebuah organisasi melalui penerapan nilai-nilai kekeluargaan dan profesionalitas, time management dan problem solving sebagai kecakapan penunjang dalam penerapan leadership skill.
Adapun trainer pada hari kedua sesi pagi, yaitu Bagus Hadikusuma (Presiden BEM Unsoed 2023) dan M. Avif Ferdian (Menteri Koordinator Pengembangan BEM Unsoed 2023). Dalam pelaksanaannya, peserta Circle Organization diminta mengerjakan postest dan mempraktikkan materi aplikatif bersama pendamping masing-masing.
Kemudian pada hari kedua, sesi siang peserta masih dibagi menjadi dua kelas dalam dua sesi yang berbeda yang masing-masing kelas didampingi oleh trainer yang membahas tema “How to Build a Great Personal Branding with Social Media.” Dalam kelas tersebut trainer membahas tentang strategi membangun personal branding yang baik, manfaat personal branding bagi millenial di era kompetitif, strategi pengemasan personal branding yang menarik dan publikasinya di media sosial, penggunaaan media sosial dengan baik untuk mempengaruhi masyarakat.
Adapun trainer pada hari kedua di sesi siang yaitu I Putu Arya Aditia Utama (Duta Genre Indonesia) dan Sharon Serafim (Local Head of Marketing AIESEC 2023). Dalam pelaksanaannya peserta Circle Organization diberikan tugas materi aplikatif yang diberikan waktu seminggu untuk membuat video yang dapat memberi pengaruh positif bagi orang lain melalui media sosial mereka masing-masing.


Pada hari ketiga Circle Organization 2 September 2023 dilakukan di ruangan terbuka yakni Pendopo PKM dengan rangkaian kegiatan brainstorming dengan tujuan mengasah para peserta CO untuk berpikir kritis dalam menghadapi situasi yang ditentukan di dalam mosi yang tentunya relevan dengan apa yang ada di ruang lingkup organisasi dan kepemimpinan nantinya.
Dan pada puncak acara School Of Leadership Organization yaitu Talkshow dilaksanakan secara offline di Aula FPIK UNSOED dengan dihadiri KP. Cristian Sabilal Pussung Ciptonagoro (Mr. Abie) yang merupakan CEO & Founder Brilliant English Course Kampung Inggris Pare. Talkshow kali ini mengangkat tema ”Leadership 101: Self Management“.

Dalam talkshow tersebut, pembicara membahas tentang bagaimana cara menumbuhkan jiwa kepemimpinan untuk diri sendiri sebelum akhirnya seseorang akan terjun langsung untuk memimpin orang lain, bahkan memimpin sebuah organisasi. Pada saat sesi talkshow, dijelaskan juga tentang karakteristik pemimpin yang ideal, lalu bagaimana cara memanajemen diri sendiri agar tercipta karakteristik pemimpin yang ideal, serta membahas bagaimana pengaplikasian secara langsung dari gaya kepemimpinan transaksional, dalam memimpin diri sendiri, berdasarkan nilai-nilai profesionalitas dan kekeluargaan. Selain itu, pembicara juga kerap kali membagikan pengalaman pribadi serta nasihat lainnya yang berhubungan dengan tema dari talkshow kami.
Setelah sesi talkshow, kami juga mengadakan sesi wisuda yang hanya dihadiri oleh para peserta Circle Organization SOLO 2023. Pada sesi ini, peserta dipanggil dan diumumkan nilainya satu persatu ke atas panggung, untuk mendapat sertifikat.

Acara Talkshow SOLO 2023 ditutup dengan special performance dari Okan Teza Pradana (Mahasiswa Hubungan Internasional 2021, Ketua UKM Remoef) dengan suasana yang haru dan bahagia karena SOLO 2023 resmi selesai.
Penulis: Kementerian Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa
Editor: Magdalena Rohmannawati
Services for Verifying USDT for Sanctions and Deal Clarity: Anti-Laundering Measures
In the modern domain of crypto assets, where rapid exchanges and anonymity are becoming the standard practice, tracking the validity and integrity of processes is necessary. In recognition of heightened regulatory oversight over financial misconduct and financing of terrorism, the requirement for robust resources to authenticate deals has become a key priority for virtual currency users. In this article, we will discuss accessible tools for assessing USDT for prohibitions and operation purity.
What is AML?
AML strategies refer to a series of compliance protocols aimed at stopping and identifying dirty money activities. With the increase of virtual currency usage, AML practices have become especially essential, allowing participants to manage digital holdings with assurance while mitigating hazards associated with restrictive measures.
USDT, as the widely regarded as the recognized stablecoin, is broadly used in different operations across the globe. Yet, using USDT can involve several risks, especially if your capital may associate to unclear or unlawful activities. To minimize these threats, it’s imperative to take benefit of services that verify USDT for restrictive measures.
Available Services
1. Address Authentication: Employing dedicated tools, you can inspect a designated USDT address for any links to restrictive directories. This helps pinpoint potential ties to illegal conduct.
2. Deal Engagement Evaluation: Some platforms provide assessment of operation history, crucial for assessing the clarity of monetary transfers and uncovering potentially dangerous transactions.
3. Tracking Systems: Specialized monitoring solutions allow you to track all exchanges related to your wallet, enabling you to quickly identify suspicious operations.
4. Concern Reports: Certain services make available detailed risk reports, which can be valuable for investors looking to ensure the reliability of their assets.
No matter of if you are handling a substantial capital or executing small deals, adhering to AML guidelines assists steer clear of legal repercussions. Utilizing USDT validation solutions not only safeguards you from capital damages but also supports to establishing a safe environment for all economic actors.
Conclusion
Checking USDT for prohibitions and transaction cleanliness is becoming a compulsory measure for anyone keen to remain within the regulations and uphold high levels of openness in the crypto field. By engaging with trustworthy tools, you not only protect your holdings but also help to the common effort in combating money laundering and terror financing activities.
If you are willing to start using these services, explore the available platforms and identify the option that best aligns with your preferences. Be aware, knowledge is your power, and prompt transaction check can shield you from numerous issues in the time ahead.