Halo, Sobat Gensoed! Bagaimana kabar kalian di awal Oktober ini? Apakah mulai terasa dingin cuaca di Purwokerto saat ini, atau justru sebaliknya? Jangan lupa tetap jaga kesehatan dan semangat kuliah, ya! Terlebih Ujian Tengah Semester (UTS) yang semakin dekat. Hari ini Mimin mau kasih teman ngopi dengan ditemani berita minggu ini yang tidak kalah menarik, hits, dan hot daripada minggu kemarin. Yuk, kita bahas biar Sobat tetap up-to-date!


Meriah! Skyfest 2025 sebagai Ajang Seni Budaya Terbesar di Unsoed Resmi Dibuka

(Sumber: koranbernas.id)

Sobat sudah tahu Skyfest belum? Kalau belum, sini Mimin kasih tahu! Skyfest adalah ajang seni budaya yang diadakan selama dua tahun sekali, lho. Skyfest yang merupakan singkatan dari Soedirman Karya Festival ini menghadirkan berbagai macam lomba, nih. Mulai dari lomba band, tari modern, tari tradisional, monolog, sinematografi, fotografi, poster digital, fashion show, seni lukis, puisi, vokal keroncong, vokal pop, hingga vokal dangdut, lho!

Wih, Sobat ikut lombanya enggak, nih?

Pembukaan Skyfest yang bertajuk Bara Cahaya Soedirman resmi dilaksanakan pada hari Jumat (26/09) pukul 19.00–22.00 WIB di Aula Graha Widyatama Prof. Rubijanto Misman Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed). Acara ini dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Prof. Norman Arie Prayogo secara simbolis. Prof. Norman mengatakan bahwa kompetisi ini akan melahirkan bibit-bibit unggul dalam bidang seni yang nantinya dapat mewakili Unsoed dalam ajang Pekan Seni Mahasiswa Nasional (Peksiminas) tahun depan.

Wah, keren banget!

Pembukaan Skyfest ini menampilkan berbagai kesenian lokal mulai dari Tari Lengger hingga kentongan. Pembukaan ini sebagai awalan dari rangkaian Skyfest berupa lomba-lomba yang akan berlangsung selama 27 September—31 Oktober nanti. Yuk, ikuti keseruan Skyfest ini, Sobat!


Perkuat Pengawasan MBG: Banyumas Membentuk Tim Khusus Lintas Sektor

(Sumber: mediaindonesia.com)

Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono akan membentuk tim khusus lintas sektor untuk memperkuat pengawasan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal ini dilakukan akibat dugaan keracunan pada ratusan siswa terhadap program MBG di Banyumas. Peristiwa pertama terjadi pada hari Selasa (23/09) di Kecamatan Karanglewas yang membuat 408 anak mengalami gejala keracunan. Peristiwa kedua terjadi di Sekolah Dasar (SD) Desa Sudagaran, Kecamatan Banyumas pada hari Jumat (26/09) yang menyebabkan 94 anak menjadi korban.

Penyebab keracunan pada program MBG tersebut apa, Min?

Penyebab keracunan masih diselidiki oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyumas. Achmad Chairul Hamdi, Ketua Tim Surveillance Kejadian Luar Biasa (KLB) dan Kesehatan Haji Dinkes Banyumas, mengatakan pihaknya sudah mengambil sampel makanan dari dua lokasi dapur MBG, yaitu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Karanglewas Kidul dan SPPG Sudagaran.

Lalu, apa yang dilakukan pemerintah, Min?

Sadewo menyebutkan tim khusus lintas sektor melibatkan unsur forum koordinasi pimpinan kecamatan (forkopimcam), puskesmas, serta dinas terkait. Sadewo juga mengatakan agar proses pemasakan jangan terlalu dini dan dimulai dari pukul 03.00 pagi agar makanan tidak cepat basi. Selain itu, Sadewo meminta agar dibuatkan media sosial sehingga masyarakat dapat memantau laporan baik ataupun buruk dari pengawasan tersebut.

Mari kita pantau bersama-sama ya, Sobat!


Shutdown Pemerintah AS: Apa yang Terjadi dan Siapa yang Terdampak?

(Sumber: liputan6.com)

Sobat, sebenarnya apa, sih, yang sedang terjadi di Negeri Paman Sam?

Coba Sobat bayangin, deh, pemerintah negara adidaya seperti Amerika Serikat (AS) tiba-tiba “berhenti beroperasi” karena tidak ada anggaran untuk menjalankan programnya. Stop! Kali ini kita sedang tidak membahas film, tetapi kenyataan yang sedang berlangsung saat ini! Pada Selasa malam, (30/09), Senat AS gagal setujui Rancangan Undang-Undang (RUU) Anggaran Belanja Tahunan. Hasil pengumpulan suara didapatkan sebanyak 55 suara setuju dan 45 suara menolak. Partai Republik dan Demokrat saling menyalahkan atas kegagalan ini sehingga sebagian besar lembaga federal terpaksa berhenti beroperasi karena tidak ada dana untuk menjalankan program dan membayar pegawai nonesensial. Shutdown ini adalah yang pertama sejak 2019.

Shutdown? Apa, sih, Min maksudnya? Aku masih belum paham, deh!

Sederhananya begini, shutdown Pemerintah AS artinya sebagian besar lembaga federal berhenti bekerja dikarenakan kongres enggak bisa sepakat soal anggaran. Shutdown ini berdampak langsung pada berbagai layanan publik, seperti penutupan museum Smithsonian, taman nasional, dan penundaan proses visa serta pengembalian pajak. Ribuan pegawai federal yang tidak termasuk dalam kategori esensial dirumahkan tanpa gaji, sementara lembaga vital, seperti militer, penjaga pantai, dan layanan darurat tetap beroperasi. Saat ini, shutdown belum memiliki batas waktu pasti, dan senat berencana menggelar voting ulang pada 1 Oktober 2025 untuk mencari kesepakatan.

Lalu, pengaruh apa yang ditimbulkan?

Meskipun terjadi di AS, shutdown ini berpotensi memengaruhi perekonomian global melalui ketidakpastian anggaran negara adidaya tersebut. Para analis memperkirakan dampaknya bisa meluas ke perdagangan internasional dan stabilitas pasar keuangan. Pihak-pihak terkait di Kongres AS terus berupaya mencapai resolusi dengan harapan masalah ini dapat diselesaikan secepat mungkin untuk meminimalkan gangguan lebih lanjut.


Penulis: Angely Puspita Sari & Kellia Dyvia Ameera