(Sumber: Kementerian Aksi dan Propaganda)

BEM Unsoed-Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) telah menyelenggarakan Aksi Nasional pada Kamis, 30 Maret 2023. Aksi tersebut bertujuan untuk menolak pengesahan dan segera mencabut Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Cipta Kerja yang telah disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat melalui rapat sidang paripurna ke-4. Hal ini dikarenakan Undang-Undang Cipta Kerja sebelumnya dinyatakan inkonstitusional oleh Mahkamah Konstitusional (MK), cacat formil, dan substansinya menyengsarakan masyarakat. Melalui peraturan tersebut menjadi indikasi bahwa pemerintah cenderung abai dan tidak peduli terhadap kesejahteraan rakyat.

Sebelum melakukan aksi unjuk rasa di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Aliansi BEM SI melakukan penghimpunan massa aksi terlebih dahulu di titik kumpul massa aksi Gedung TVRI. Mahasiswa yang terhimpun berasal dari berbagai universitas yang tergabung di Aliansi BEM. Di dalamnya, BEM Unsoed juga turut serta dalam pengawalan aksi menolak pengesahan Perppu Cipta Kerja dengan mengirimkan perwakilan yaitu, Bagus Hadikusuma selaku Presiden BEM Unsoed 2023, Ade Rafly selaku Mentri Koordinator Politik Pergerakan BEM Unsoed 2023, Aji Satya Dharma selaku Menteri Aksi dan Propaganda BEM Unsoed 2023, Athallah Bima Gunari selaku Mentri Koordinator Riset dan Media BEM Unsoed 2023, Alta Kurnia Handoyo selaku Mentri Kajian Strategis BEM FT Unsoed 2023, dan beberapa mahasiswa Unsoed lainnya dari BEM Unsoed maupun Keluarga Besar Mahasiswa Unsoed (KBMU).

(Sumber: Kementerian Aksi dan Propaganda)

Di tengah berjalannya aksi unjuk rasa, rintikan hujan mulai bertambah deras sehingga membasahi badan para mahasiswa dan lingkungan sekitarnya. Akibatnya, alat pengeras suara atau microphone di dalam mobil komando terkena air dan mengalami korsleting sehingga alat tersebut tidak dapat digunakan. Walaupun begitu, dengan komando dan orasi yang menggelegar oleh Koordinator Lapangan, mereka berhasil membakar kembali semangat dari massa aksi dan mempertahankan kondisi aksi unjuk rasa tersebut. Massa aksi yang tergabung dari berbagai universitas di seluruh Indonesia mulai merapatkan barisan dan berteriak kepada para anggota DPR tentang keresahan yang sama mengenai Perppu Ciptaker yang disahkan secara ugal-ugalan.

Pada akhirnya, karena tidak ada bentuk itikad baik dari para anggota dewan serta bentuk abainya pemerintah terhadap perjuangan rakyat, Koordinator Pusat BEM SI Hilmi Ash Shidiqi, memberikan pernyataan sikap dan ultimatum yang sudah disepakati oleh seluruh Presiden Mahasiswa yang hadir dalam aksi. Pernyataannya berupa:

1. Kami sangat kecewa kepada seluruh anggota DPR RI yang tidak mau menemui massa aksi

2. Kami sangat kecewa karena kajian yang telah disusun dan dirilis tidak diterima oleh DPR RI

3. Kami memberikan ultimatum kepada DPR RI bahwa setelah ini kami akan menurunkan massa aksi lebih besar.


Penulis: Kementerian Aksi dan Propaganda

Editor: Khansa Naila Tsany Cipta Putri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *