Hola, Sobat Gensoed! Kembali lagi bersama Nulispedia, nih. Mimin kembali menyuguhkan bacaan bermanfaat yang ringan untuk dibaca, lho!
Medkraf BEM Unsoed secara eksklusif menyajikan Nulispedia sebagai ajang berbagi kepada Sobat Gensoed mengenai bahasa Indonesia dan tata bahasanya. Sudah siap belajar bersama? Yuk, kita simak pembahasannya~
Dalam dunia kepenulisan, sering kali kita tidak tahu kesimpulan suatu kalimat dari apa yang kita buat/baca bukan? Nah, sekarang Mimin ingin memberitahu materi yang membahas mengenai penarikan kesimpulan, yaitu Modus Ponens, Modus Tollens, dan Silogisme.
Modus Ponens
Modus Ponens (aturan pengesahan) adalah bentuk argumentasi yang menyatakan bahwa jika suatu pernyataan bersyarat (jika-maka) benar, dan anteseden (bagian “jika”) benar, maka konsekuen (bagian “maka”) juga harus benar.
Bentuk Formal:
- Jika P, maka Q
- P
- Maka, Q
Contoh 1:
- Jika hujan turun, maka jalan menjadi basah
- Hujan sedang turun
- Maka, jalan menjadi basah
Contoh 2:
- Jika Imam rajin belajar, maka ia akan lulus ujian
- Imam rajin belajar
- Maka, Imam akan lulus ujian
Modus Tollens
Modus Tollens (aturan penyangkalan) adalah bentuk argumentasi yang menyatakan bahwa jika suatu pernyataan bersyarat benar, dan konsekuen (bagian “maka”) salah, maka anteseden (bagian “jika”) juga harus salah.
Bentuk Formal:
- Jika P, maka Q
- Bukan Q
- Maka, bukan P
Contoh 1:
- Jika Kelli telah lulus ujian, maka ia akan mendapat sertifikat
- Kelli tidak mendapat sertifikat
- Maka, Kelli tidak lulus ujian
Contoh 2:
- Jika hari ini hari Rabu, maka kantor akan buka
- Kantor tidak buka
- Maka, hari ini bukan hari Rabu
Silogisme
Definisi: Silogisme adalah bentuk penalaran deduktif di mana kesimpulan ditarik dari dua premis, biasanya terdiri dari pernyataan umum dan no pernyataan khusus.
- Silogisme Kategoris
Bentuk Formal:
- Semua M adalah P (premis mayor)
- Semua S adalah M (premis minor)
- Maka, semua S adalah P (kesimpulan)
Contoh:
- Semua mamalia adalah hewan yang berdarah panas
- Semua monyet adalah mamalia
- Maka, semua monyet adalah hewan yang berdarah panas
- Silogisme Hipotesis (Rantai Silogisme)
Bentuk Formal:
- Jika P, maka Q
- Jika Q, maka R
- Maka, jika P, maka R
Contoh:
- Jika turun hujan, maka jalanan akan basah
- Jika jalanan basah, maka berisiko terjadi kecelakaan
- Maka, jika turun hujan, berisiko terjadi kecelakaan
Nah, sekarang sudah dapat tips, kan? Jadi jangan lupa terapkan di kepenulisan sehari-hari, ya. Sampai jumpa di Nulispedia berikutnya!
Penulis: Imam Malik Sudira