Halo, Sobat Gensoed! Bagaimana minggu pertama di bulan November? Semoga semuanya berjalan dengan lancar, ya. Meskipun baru awal bulan, jangan sampai ketinggalan berita terpanas minggu ini, nih. Yuk, kita simak saja!

Ada Perubahan Sistem Satu Arah di Purwokerto, Temukan Rute Tercepat!

(Sumber: Radar Banyumas)

Hayoo, siapa nih Sobat yang sudah kena tilang?

Mimin harap enggak ada satu pun yang terkena tilang, ya! Jikalau ada pun Sobat yang terkena tilang, Mimin beri tahu informasi lengkap jalanan di Purwokerto yang mengubah sistem satu arah menjadi dua arah per 1 November 2024, nih! Jadi jangan sampai terulang lagi dan Sobat juga dapat bepergian dengan menyenangkan, yaa.

Dilansir melalui akun Instagram @dishubguyubandsmart, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyumas melalui Dinas Perhubungan (Dishub) melakukan perubahan sistem jalan satu arah di kawasan perkotaan Purwokerto. Yuk, cek di sini keterangan nama jalan yang mengalami perubahan sistemnya!

  • Jalan Pekih

Jalan Pekih yang berada di Purwokerto Timur kembali diberlakukan dua arah untuk kendaraan beroda dua melaju selama 24 jam, sedangkan diberlakukan satu arah untuk kendaraan beroda empat atau lebih pada pukul 09.00–21.00 WIB.

  • Jalan Pungkuran

Jalan Pungkuran yang berada di Purwokerto Timur kembali diberlakukan dua arah untuk kendaraan beroda dua dan empat atau lebih selama 24 jam.

  • Jalan Pengadilan

Jalan Pengadilan yang sebelumnya terpasang barrier tidak boleh parkir di sekitar Alun-Alun. Namun, kini telah diperbolehkan untuk parkir kendaraan beroda dua pada pukul 00.00–15.00 WIB, sementara arus lalu lintas jalan tersebut tetap diberlakukan satu arah.

  • Jalan Brigjen Katamso

Jalan Brigjen Katamso yang berada di Purwokerto Timur kembali diberlakukan dua arah untuk kendaraan beroda dua dan empat atau lebih selama 24 jam.

Itu dia Sobat Gensoed, beberapa jalanan di Purwokerto yang sering kita lalui juga, nih. Pastikan Sobat memahami perubahan ini agar perjalanan semakin nyaman dan aman, serta bersama siapa pun, kapan pun, di manapun, tetap patuhi rambu lalu lintas, ya!


Meski Waktunya Singkat, Delegasi Unsoed Berhasil Raih Penghargaan Dalam International Essay Competition

(Sumber: rri.co.id)

Kabar membanggakan dari delegasi Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) dengan tim beranggotakan Neva Laelatul Rokhmah dan Angelika Azharani H. dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), serta Arion Dwi Saputro dari Fakultas Ilmu Budaya (FIB). Tim delegasi Unsoed ini berhasil meraih posisi keempat dan meraih predikat Best Presenter dengan mengusung tema “Shaping the Future of Global Economics” dalam ajang International Essay Competition. 

Apa itu International Essay Competition, Min?

Singkatnya, International Essay Competition yang diselenggarakan oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bengkulu ini merupakan kompetisi yang mendorong ide-ide serta argumen yang inovatif dan terstruktur dalam tema tersebut. Kompetisi ini terbuka bagi mahasiswa, lulusan baru, dan profesional dari seluruh dunia, lho!

Wah, bagaimana proses persiapannya? 

Melihat kompetisi ini berskala besar, jelas tidak mudah ketika mempersiapkannya Sobat! Waktu yang dimiliki sangat singkat, tetapi hasilnya sangat memuaskan. Semua ini berkat dukungan tim yang berdedikasi dan solid, kemudian bantuan penyusunan esai dengan arahan serta bimbingan dari Ibu Istiqomah, S.E., M.Sc., Ph.D. selalu Dosen Pembimbing. Setelah lolos ke tahap berikutnya, tim segera membuat video presentasi mengenai esai mereka dan mengumpulkannya tepat waktu. 

Ibu Istiqomah mengungkapkan harapannya untuk masa yang mendatang, yakni agar lebih banyak lagi mahasiswa FEB Unsoed yang berkompetisi di level nasional dan internasional karena hal tersebut mampu meningkatkan daya saing mereka. 

Tetap semangat dan berjuang dalam meraih prestasi ya, Sobat Gensoed!


Panas! Perubahan Cuaca Ekstrem Membakar Negara Indonesia

(Sumber: cnnindonesia.com)

Perubahan cuaca menjadi panas ekstrem membuat Negara Indonesia terasa seakan “dibakar”. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan suhu di sejumlah daerah mencapai 37 hingga 38,4 derajat celcius. Bahkan, BMKG mengatakan bahwa anomali suhu mencapai yang tertinggi sejak pengamatan pada tahun 1981.

Kenapa bisa panas banget sih, Min?

Faktor-faktor yang menyebabkan adanya perubahan cuaca yang panas ini adalah gerak semu matahari pada bulan Oktober yang berada pada 8 atau 9 derajat Lintang Selatan. Hal ini menyebabkan wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara banyak menerima sinar matahari langsung. Selain itu, wilayah selatan dari Indonesia masih mengalami perubahan dari musim kemarau menuju musim hujan sehingga tutupan awan masih dipengaruhi oleh angin Muson Timur. Maka dari itu, tutupan awan jarang terlihat pada wilayah selatan Indonesia khususnya pada wilayah Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara. Pemanasan global juga turut meningkatkan suhu dalam beberapa tahun terakhir.

Ada langkah-langkah untuk mengurangi dampak suhu panas tersebut enggak, Min?

Terdapat beberapa langkah yang dapat kita lakukan dalam cuaca ekstrem ini. BMKG menghimbau masyarakat untuk rajin mengonsumsi air agar tidak dehidrasi, lalu memakai pelindung kepala agar tidak terlalu tersengat panas ataupun kacamata hitam untuk melindungi mata. Jangan lupa untuk memakai tabir surya agar kulit tidak terbakar oleh sinar Ultra Violet (UV) ya, Sobat!


Penulis: Adelia Leony A. dan Kellia Dyvia A.