(Sumber : Kementerian Aksi dan Propaganda)

BEM Unsoed – Aksi Nasional Selamatkan KPK merupakan agenda Kementerian Aksi dan Propaganda BEM Unsoed. Agenda ini dilaksanakan pada hari Senin, 27 September 2021 pukul 10.00-15.30 di Jl. Kuningan Persada, Kecamatan Setiabudi, sekitar 50m dari Gedung KPK Baru dengan tujuan untuk menyampaikan tuntutan kepada pimpinan KPK dan Presiden Jokowi untuk membatalkan pemecatan 57 pegawai KPK dan menagih janji Presiden Jokowi untuk memperkuat KPK.


Agenda yang melibatkan mahasiswa dari berbagai universitas yang tergabung dalam aliansi GASAK (Gerakan Selamatkan KPK) dan BEM SI ini meliputi tiga rangkaian, yaitu konsolidasi, teknis lapangan, dan aksi massa.
Berikut tuntutan yang disampaikan pada Aksi Nasional Selamatkan KPK :

  1. Mendesak ketua KPK untuk mencabut SK 652 dan SK Pimpinan KPK tentang Pemberhentian 57 Pegwai KPK yang dikeluarkan pada tanggal 13 September disebabkan oleh TWK yang cacat formil secara substansi mengandung rasisme, terindikasi pelecehan dan mengganggu hak privasi dalam beragama.
  2. Mendesak presiden untuk bertanggung jawab dalam kasus upaya pelemahan terhadap KPK dengan mengangkat 57 Pegawai KPK menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).
  3. Menuntut Ketua KPK Firli Bahuri untuk mundur dari jabatannya karena telah gagal menjaga integritas dan marwah KPK dalam pemberantasan korupsi.
  4. Mendesak KPK agar menjaga marwah dan semangat pemberantasan korupsi
  5. Menuntut KPK agar segera menyelesaikan permasalahan korupsi seperti kasus bansos, BLBI, benih lobster, suap ditjen pajak, kasus suap KPU Harun Masiku dsb.

(Sumber : Kementerian Aksi dan Propaganda)

Sebelum melaksanakan agenda Aksi Nasional Selamatkan KPK tersebut, massa aksi yang tergabung dalam GASAK (Gerakan Selamatkan KPK) telah mengirimkan surat ultimatum melalui masing-masing lembaganya yang berisikan tuntutan terkait permasalahan KPK kepada Presiden Jokowi dan memberikan beliau waktu 3 × 24 jam untuk membalas atau memberikan pernyataan terkait hal tersebut. Akan tetapi, sampai waktu yang telah ditentukan pun, Presiden Jokowi tidak memberikan respon apapun terkait surat ultimatum yang dikirim kepada beliau. Oleh karena itu, massa aksi sepakat untuk tetap turun ke jalan menyuarakan aspirasi dan tuntutan.


Agenda Aksi Nasional Selamatkan KPK dimulai dengan berkumpul di titik kumpul yang terletak di Fakultas PGSD Universitas Negeri Jakarta dimana dilaksanakannya konsolidasi serta teknis lapangan untuk massa aksi. Selanjutnya, massa aksi bergerak dengan melakukan long menuju titik aksi yaitu di depan Gedung KPK Baru. Tetapi sebelum memasuki jalan di depan gedung, rombongan massa aksi dihadang oleh aparat kepolisian.


Walaupun massa aksi tidak bisa berhenti di titik aksi yang telah ditentukan sebelumnya, rangkaian aksi tetap dimulai di lokasi yang tidak jauh dari titik aksi. Rangkaian aksi dimulai dengan menyanyikan lagu-lagu perjuangan lalu dilanjut dengan penyampaian orasi dari berbagai perwakilan lembaga mahasiswa, lalu terdapat persembahan aksi teatrikal, dan pembacaan puisi yang dilakukan sembari menunggu hasil perundingan dari tim lobbying dengan pihak aparat.

(Sumber : Kementerian Aksi dan Propaganda)

Saat rangkaian aksi berlangsung, massa aksi tetap menuntut agar dapat melakukan aksi di depan Gedung KPK. Beberapa kali pihak aparat memberikan janji disertai syarat yang jika dipenuhi oleh massa aksi maka massa aksi dapat melakukan aksi di depan Gedung KPK. Dengan senang hati massa aksi memenuhi syarat dari aparat kepolisian. Namun, setiap kali massa aksi telah berusaha memenuhi syarat, pihak aparat kepolisian tidak pernah menepati janji, dengan banyak dalih dari yang masuk akal sampai yang di luar nalar selalu dilayangkan kepada massa aksi sebagai bentuk pembatasan ruang gerak massa aksi. Massa aksi melakukan satu langkah maju untuk menembus barisan penjagaan aparat kepolisian, tetapi selalu ditanggapi dengan tindakan represif serta intimidasi kepada mahasiswa.


Aparat kepolisian mulai mendorong massa aksi dengan kasar, sehingga aksi dorong-mendorong tidak dapat dihindari. Terdapat aparat yang memukul, menendang, serta menarik rambut dari peserta massa aksi. Di sisi lain, terdapat massa aksi tandingan yang tidak mendapat penjagaan ketat dari pihak aparat. Di antara mereka ada yang berusaha untuk menyusup ke dalam barisan massa mahasiswa, akan tetapi hal tersebut dapat digagalkan karena massa aksi yang kompak dan selaras dalam menjaga border massa. Pada pukul 15.15 WIB, pihak massa mahasiswa menyampaikan pernyataan sikap dan komitmen untuk selalu menentang perlemahan terhadap KPK. Aksi Nasional Selamatkan KPK selesai pada pukul 15.30 WIB.

Terima Kasih kepada KBMU yang telah ikut berpartisipasi baik secara materiil maupun imateriil dalam agenda Aksi Regional dan Aksi Nasional.

Semoga aktifnya KBMU dalam agenda agenda gerakan ini dapat mengembalikan marwah pergerakan Mahasiswa Unsoed.

Hidup Mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman!
Hidup Rakyat Indonesia!


Penulis : Kementerian Aksi dan Propaganda

Editor : Yuka Nabila Shauma

Bagikan
6 thoughts on “Aksi Nasional Selamatkan KPK”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *