Halo, Sobat Gensoed! Bagaimana kabar Sobat setelah digempur dengan ujian tengah semesternya? Lancar jaya atau sudah menggaungkan “Kita balas di UAS!” hehehe~ Ketemu lagi dengan Nulispedia yang siap menemani Sobat yang bingung perihal kepenulisan.
Medkraf BEM Unsoed secara eksklusif menghadirkan Nulispedia untuk berbagi ilmu kepada Sobat Gensoed semua. Sudah siap belajar bersama? Yuk, kita simak pembahasannya~
Sebagai generasi yang chronically online, kadang kita jadi sangat familiar dengan ragam bahasa singkatan dan bahasa gaul dalam komunikasi sehari-hari, misalnya “OTW”, “gabut”, “YTTA”, “baper”, dan masih banyak lagi. Supaya Sobat lebih paham dan bisa menggunakannya dengan tepat dalam penulisan, kali ini Nulispedia akan membahas tema “Bahasa Gaul dan Bahasa Singkatan”. Yuk, kita kupas apa, sih, bahasa gaul dan bahasa singkatan, contoh-contohnya, serta tips pemakaiannya dalam kepenulisan, biar Sobat enggak kelihatan kaku atau out of date. Yuk, langsung saja kita mulai!
Sobat tahu enggak, sih? Dalam perspektif teori strukturasi Anthony Giddens, bahasa gaul bisa dilihat sebagai praktik sosial yang membentuk dan dibentuk oleh struktur masyarakat. Giddens menjelaskan bahwa bahasa gaul merupakan hasil interaksi manusia yang dilakukan secara terus-menerus dan struktur sosial yang ada, lalu pada akhirnya memperkuat identitas kelompok sambil memungkinkan terciptanya inovasi serta perubahan.
Tetapi, apa, sih, perbedaannya dengan bahasa singkatan?
Bahasa singkatan merupakan bentuk penyingkatan kata untuk mempercepat terjadinya proses komunikasi, seperti yang saat ini banyak digunakan oleh anak muda zaman sekarang, terutama dengan menggunakan teknologi digital seperti chat, short message service (SMS), atau penggunaan media sosial lainnya. Bahasa singkatan biasanya bersifat universal, tetapi terdapat spesifikasi tertentu sesuai dengan platform atau budaya.
Nah, Sobat, meskipun bahasa gaul dan bahasa singkatan sering digunakan secara bersamaan dalam platform digital, keduanya memiliki perbedaan yang sangat mendasar, sebagai contohnya adalah ketika menggunakan bahasa gaul, kata yang digunakan cenderung lebih ekspresif sehingga komunikasi terasa lebih enjoy. Sementara itu, ketika menggunakan bahasa singkatan, kata-kata yang digunakan cenderung netral dan sesuai dengan teknis penggunaanya.
Lalu, apa saja, sih, contoh penerapan bahasa gaul dan bahasa singkatan yang kerap digunakan di era digital ini?
Contoh penerapan bahasa gaul:
- Gabut→Keadaan merasa bosan, tidak bersemangat, atau tidak tahu harus melakukan kegiatan apa.
- Baper→Singkatan dari “bawa perasaan” yang berarti terlalu sensitif atau memasukkan segala sesuatu ke dalam hati.
- Skuy→Merupakan kebalikan dari “yuks” yang digunakan untuk mengajak seseorang melakukan sesuatu.
- Ngegas→Bertindak atau berbicara dengan nada marah, emosi, atau terburu-buru.
- Flex→Berarti memamerkan sesuatu, biasanya kekayaan atau pencapaian, secara berlebihan.
- Ghosting→Tindakan mengakhiri hubungan atau komunikasi dengan seseorang secara tiba-tiba tanpa memberikan penjelasan.
Contoh penerapan bahasa singkatan:
- LOL (Laughing out loud)→ Ungkapan untuk menyatakan tertawa terbahak-bahak atau sesuatu yang sangat lucu.
- IDK (I don’t know)→ Berarti “Saya tidak tahu” digunakan saat seseorang tidak memiliki informasi tentang sesuatu.
- POV (Point of view)→ Berarti “sudut pandang” sering digunakan untuk menunjukkan perspektif tertentu dalam konten media sosial.
- TBH (To be honest) → Berarti “sejujurnya” digunakan untuk memulai atau menekankan sebuah pendapat jujur.
- OTW (On the way)→ Berarti “sedang dalam perjalanan” digunakan untuk memberitahu bahwa seseorang sedang menuju suatu lokasi.
- YTTA (Yang tau tau aja)→ Berarti “hanya yang tahu yang mengerti” digunakan untuk menyampaikan kode atau hal yang hanya dipahami oleh kelompok tertentu.
Hayooo, relate banget, kan, Sobat. Beberapa contoh tadi pasti sering Sobat jumpai dan gunakan.
Nah, untuk menggunakan bahasa gaul dan bahasa singkatan dengan bijak, yuk, ikuti tips ini biar komunikasi Sobat makin asik juga enggak bikin salah paham:
- Gunakan Sesuai dengan Konteks
Kenapa, sih, pakai bahasa gaul saja harus sesuai konteks? Nah, begini ya Sobat, bahasa gaul dan bahasa singkatan bermanfaat dalam situasi santai, contohnya saat digunakan di media sosial atau ngobrol dengan teman. Hubungan yang tercipta terasa lebih dekat dan komunikasi lebih cepat. Namun, di situasi yang lebih formal seperti email untuk kerja, presentasi, atau saat berbicara dengan dosen, menggunakan bahasa ini bisa dianggap kurang profesional. Oleh karena itu, situasi menentukan bagaimana orang lain melihat, jadi Sobat bisa memahami, tips, ini yaa!
- Pelajari yang Menjadi Penyebab Trennya
Nah, Sobat, ini salah satu hal yang paling menonjol. Kira-kira kenapa ya? Bahasa gaul berkembang dengan cepat di dunia maya, tetapi penting untuk benar-benar memahami artinya sebelum menggunakannya. Gunakan sumber yang terpercaya, seperti Urban Dictionary atau kamus bahasa online, untuk memastikan bahwa Sobat tidak salah paham atau menggunakan kata yang salah. Tanpa konteks yang baik, tentu kesalahpahaman akan terjadi. Dengan mempelajari tren ini, Sobat bisa berkomunikasi dengan lebih baik dan relevan, tentunya komunikasi semakin efektif dan up to date. Jadi, Sobat jangan hanya ikut-ikutan saja ya!
- Jaga Keseimbangan Penggunaan Bahasanya
Sobat, sangat penting untuk mengetahui bagaimana bahasa yang digunakan bisa seimbang. Penggunaan bahasa yang terlalu rumit bisa membuat pesan menjadi tidak jelas. Maka dari itu, penting untuk menggunakan bahasa yang lebih tepat. Jika perlu, Sobat bisa memberikan penjelasan tambahan supaya semua orang bisa memahami konteks pembicaraan. Cara ini membantu komunikasi Sobat, dengan tidak hanya cepat disampaikan, tetapi juga terdengar ramah sehingga mencegah terjadinya kesalahpahaman.
- Hormati Lawan Bicaranya
Sobat juga harus mengerti, tidak semua orang memahami penggunaan bahasa gaul dan bahasa singkatan. Jika orang yang Sobat ajak bicara tidak mengenal tren tersebut, berikan penjelasan singkat supaya tidak terjadi kebingungan. Jadi, Sobat memahami perasaan orang lain. Kebiasaan ini penting untuk komunikasi yang melibatkan semua orang supaya setiap pihak merasa dihargai dan terlibat.
- Lakukan Praktik Secara Bertahap
Nah, ini dia, Sobat bisa mulai menggunakan istilah yang sederhana seperti “LOL” atau “gabut” sebelum berpindah ke istilah yang lebih rumit, tentunya untuk menghindari terjadinya kesalahan. Sobat bisa mulai dari yang mudah sebelum masuk ke kalimat yang lebih panjang. Nah, manfaatnya Sobat bisa meningkatkan cara berkomunikasi dengan mengikuti perkembangan zaman dalam berbagai situasi.
Jadi, bagaimana menurut Sobat terkait penjelasan bahasa gaul dan bahasa singkatan? Mudah dipahami, kan? Semoga Sobat bisa menerapkannya dengan baik dan benar sesuai dengan konteksnya ya~
Penulis: Angely Puspita Sari dan Maya Widya Hapsari