Pembebasan Tes PCR dan Tes Antigen Untuk Perjalanan Domestik di Indonesia

(Sumber: Merdeka.com)

Lur, ada kebijakan baru loh terkait perjalanan domestik!

Jadi, mulai tanggal 8 Maret 2022, Pemerintah Indonesia telah resmi menghapus syarat tes Covid-19 antigen dan tes PCR bagi pelaku perjalanan domestik. Pembebasan tes antigen dan tes PCR ini berlaku bagi perjalanan baik di darat, laut, maupun udara loh, Lur.

Informasi ini, disampaikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, saat menyampaikan Keterangan Pers Menteri terkait Hasil Ratas Evaluasi PPKM secara daring pada hari Senin 7 Maret 2022. 

“Dalam rangka transisi menuju aktivitas normal, hari ini pemerintah akan memperlakukan berbagai kebijakan. Pelaku perjalanan domestik dengan transportasi udara, laut, dan darat yang sudah vaksinasi dosis kedua dan lengkap sudah tidak perlu menunjukkan bukti tes antigen dan PCR negatif,” ungkapnya.

Kenapa kebijakan ini bisa muncul ya, Lur?

Kebijakan pembebasan tes antigen dan tes PCR untuk perjalanan domestik diterbitkan karena terjadi penurunan kasus konfirmasi harian yang terjadi di seluruh provinsi Jawa-Bali. Hal ini, sesuai dengan yang disampaikan Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan.

“Berdasarkan data yang kami evaluasi, tren kasus harian nasional menurun sangat signifikan,” ucapnya.

Terus, untuk yang baru vaksin dosis 1, gimana Lur?

Bagi calon penumpang yang baru melaksanakan vaksin pertama akan tetap diwajibkan menunjukkan tes antigen ataupun PCR dengan hasil negatif yang berlaku 3×24 jam sejak pengambilan sampel.

Sedangkan bagi penumpang yang memiliki kormobid dan tidak bisa melakukan vaksin, wajib menunjukan hasil negatif tes PCR dan Antigen. Selain itu, calon penumpang juga harus menunjukkan surat keterangan dokter dari rumah sakit pemerintah yang berisikan alasan tidak bisa mengikuti vaksinasi Covid-19. Sementara, untuk calon penumpang usia di bawah 6 tahun, dapat melakukan perjalanan dengan pendamping perjalanan, wajib menggunakan aplikasi Peduli Lindungi, dan menerapkan protokol kesehatan. Hal ini disampaikan langsung oleh General Manager Bandara Sultan Hasanuddin, Wahyudi.

Jadi bagi kalian yang ingin melakukan perjalan domestik tidak perlu lagi menunjukkan hasil tes pcr maupun tes antigen nih, Lur! Tetap patuhi protokol kesehatan dan lengkapi vaksin ya, Lur!


Suntuk Kuliah? Tugas Numpuk? Butuh Liburan Tapi Cuma Itu-Itu Aja?

(Sumber: Radarbanyumas.co)

Tenang bestiiie~  Sebentar lagi, bakal ada tempat wisata baru di Purwokerto, nih! Kabarnya, progres kegiatannya sudah mencapai 90 persen lhoo~ Nggak cuma itu! Objek wisata baru ini, digadang-gadang akan menjadi ikon baru dari Kota Purwokerto! Keren banget ga, tuh?

Penasaran?

Okeiii Dhipa kasih tau, ya! Jadi, objek wisata baru ini, adalah Menara Pandang yang katanya, nih, memiliki tinggi 117 Meter, Lur! Objek wisata ini berlokasi di kawasan jalan baru Ir. Soekarno dan berkonsepkan bunga teratai.

Kenapa ya, kok, bunga teratai?

Berdasarkan hasil wawancara Radarbanyumas.co, kepada kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Banyumas (11/12), mengatakan bahwa teratai adalah bunganya Banyumas. FYI, di Lambang Banyumas juga terdapat bunga teratai lhoo~ udah tau belum, nih? Dhipa drop fotonya di bawah, ya, agar lebih jelas!

(Sumber: Rekreative)

Okay, back to the topic! Tema teratai ini, disebut juga merupakan hasil konsultas dengan budayawan di Banyumas, so, udah gak perlu ragu-ragu lagi, nih, sama filosofi yang terkandung. Sneak peek dari Bapak DPU, nih, kalau ada tiga lantai yang masing-masing menggambarkan hubungan dengan manusia, hubungan dengan tuhan, dan hubungan dengan alam. Kurang jelas, ya? Yah, namanya juga sneak peek, Lur! Untuk lebih lengkapnya tunggu objek wisata ini dibuka, ya, hihihi~

Okay lanjut, nantinya akan ada empat lantai, nih, dimana dari lantai paling atas kita dapat melihat seluruh kawasan Purwokerto, Sokaraja, Purbalingga, dan sekitarnya. Lalu, akan ada dua lift yang beroprasi untuk memudahkan kita mengunjungi tiap lantai dengan kapasitas masing-masing 21 orang. Tak lupa pula, akan ada ruang VIP dan ruang pertemuan-pertemuan pejabat tinggi di puncak bangunan paling atas. OMG bakal ketjech parah pasti!

Ga sabar mau berkunjung?

Tenang-tenang kabarnya pembangunan akan selesai pada 25 Maret, kok! Nah, sebentar lagi, kan, Lur! Sabar yaa~ Jangan lupa juga, walaupun kita masih bebas untuk mengunjungi tempat wisata, kita ini masih berada pada PPKM level tiga, yang artinya prokes harus tetap diketatkan agar tidak terjadi penambahan kasus positif Covid-19 di Banyumas! So, stay safe and healthy everyone!


Jembatan Mengaji Karanglewas Diperbaiki. Tenang, Banyak Jalan Menuju Purwokerto!

(Sumber : Suaramerdeka-Banyumas.com)

Banyumas macet, Lur!

Jadi begini, Lur. Sehubungan dengan adanya perbaikan Jembatan Mengaji Karanglewas, masyarakat Banyumas dan pengguna jalan Purwokerto – Ajibarang via Karanglewas harus sedikit bersabar nih, Lur!

Kenapa harus sabar, Lur?

Mulai tanggal 28 Februari – 10 April 2022 akan dilaksanakan kegiatan perbaikan Jembatan Mengaji Karanglewas untuk merehabilitasi pondasi dan lantai jembatan nih, Lur. Hal ini pun menyebabkan kepadatan hingga terjadi kemacetan yang cukup panjang. Pemberlakuan buka tutup jalan di jalur ini juga menyebabkan pengendara kendaraan bermotor harus bermacet-macet ria ketika melewati jalan ini. Dengan adanya kegiatan ini, beberapa kendaraan pun dilarang melintas nih, Lur. Menurut Kasat Lantas Polresta Banyumas Kompol Ari Prayitno, truk besar diatas JBB 8 ton dan bus besar sudah dilarang masuk Purwokerto mulai dari pertigaan Ajibarang. Sedangkan untuk truk dan bus di bawah ketentuan diatas, sudah dilarang masuk Purwokerto mulai dari pertigaan pasar cilongok.

Terus nyong kudu lewat mana, Lur?

Eits tenang, Lur. Menurut pepatah, banyak jalan menuju Roma. Bagi kalian yang ingin berkunjung atau ke Purwokerto dan sekitarnya, terdapat jalur alternatif yang telah disiapkan nih, Lur.

Dari arah Ajibarang menuju Kota Purwokerto, kendaraan akan diarahkan melalui Cilongok, mulai dari pertigaan Pernasidi ke utara, menuju Desa Panembangan, dan tembus menuju ke Desa Singasari, Jipang, dan menuju Karanglewas. Sedangkan untuk kendaraan yang menuju ke arah Notog Patikraja, bisa melalui jalur Cilongok, Sudimara, Kasegeran, Jatisaba, kemudian mengarah ke Notog Patikraja.

Wah, jadi ngga bingung dong harus kemana kalo mau cepet sampe Purwokerto ya, Lur. Banyak jalan menuju Purwokerto. Yang penting tetap berhati – hati ketika berkendara ya, Lur!


Penulis: Amanah Sasi Yuliyana & Ammatulloh Nur Bhaethy

Bagikan
3 thoughts on “Weekly Report #1”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *