Oleh Irwansyah Adam (F1B023054), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Menurut pendapat saya, kasus kekerasan seksual di kampus yang terutama pelakunya itu berasal dari keluarga pejabat atau memiliki koneksi dengan orang-orang berpengaruh menunjukkan masalah yang cukup rumit dan menyebalkan. Sebab, ada kecenderungan pelaku merasa memiliki perlindungan atau hak istimewa karena latar belakang keluarganya sehingga merasa berani bertindak semena-mena. Di sisi lain, kampus mungkin belum memiliki sistem yang cukup tegas untuk menangani kasus-kasus semacam ini sehingga sanksi bagi pelaku terkadang terasa kurang efektif.
Selain itu, untuk kekerasan verbal seperti catcalling, beberapa mahasiswa mungkin melakukannya karena kurang menyadari dampak negatif yang ditimbulkan atau merasa hal tersebut sebagai hal yang “keren” atau cara menarik perhatian di lingkungan pergaulannya. Sayangnya, perilaku seperti ini justru menciptakan suasana kampus yang tidak nyaman dan mengganggu keamanan bagi mahasiswa lainnya.
Sebagai solusi, sebaiknya kampus memperketat peraturan mengenai tindak kekerasan seksual serta mengadakan edukasi yang rutin bagi seluruh mahasiswa. Edukasi ini penting agar semua orang memahami batasan-batasan yang seharusnya dihormati dan memahami dampak dari tindakan mereka terhadap orang lain. Dengan adanya langkah-langkah ini, harapannya kampus dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman bagi semua mahasiswa dan mengurangi manusia menyebalkan dan tidak berakal.